As-Salam.
Pendek dan ringkas. Mungkin ini entri sesuai dari saya buat ibu-ibu terutama ibu saya - Halimah Salam. Ibu saya mungkin tak baca blog saya, tetapi saya fikir ..... erkkk ...hmm (diam tak tahu nak tulis apa).

Kedudukan Ibu yang sangat mulia di sisi agama Islam.

Riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwasanya ada seorang anak laki-laki datang kepada Rasulullah SAW.

Ia berkata, ''Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Ia bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Kemudian ia bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Ibumu.'' Ia masih bertanya lagi, ''Kemudian siapa lagi?'' Nabi menjawab, ''Bapakmu.'' (HR Bukhari dan Muslim).
Isteri Nabi, Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, ''Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya atas wanita?'' Nabi menjawab, ''Suaminya.'' Lantas Aisyah bertanya lagi, ''Siapakah yang lebih berhak atas seorang laki-laki?'' Nabi menjawab, ''Ibunya?'' (HR Ahmad).

Dalam Quran meletakkan darjat tinggi buat kedua ibu bapa:

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya, atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah!" - Jangan pula engkau membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku! Sayangilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah menyayangi aku semenjak kecil." (Al-Quran Surah. 17:23-24)

Satu kisah buat kita semua, agar ibu sentiasa dihormati, disayangi dan dijunjung tinggi:



Seorang pemuda di masa Nabi telah jatuh sakit dan terbaring tak berdaya di tempat tidur. Nabi pergi menjenguknya dan mendapatkan ia sakti parah di saat terakhirnya. Nabi berkata padanya, "Akuilah keesaan Allah dan ucapkan kalimat syahadat: Laa ilaaha illallah!" 

Pemuda yang sakit itu menggagap dan tidak dapat mengucapkan kalimat suci. Nabi bertanya pada seorang perempuan yang hadir, "Apakah ia mempunyai ibu?" 

Perempuan itu menjawab, "Ya. Saya adalah ibunya." 
Nabi bertanya lagi, "Apakah engkau tidak rela kepadanya?" 
Perempuan itu mengiyakan, "Ya. Saya tidak rukun (bertegur sapa) dengan dia selama enam tahun!" 

Nabi meminta perempuan itu memaafkan kesalahan putranya. Perempuan itu berujar, "Wahai Nabi Allah! Saya akan melakukannya demi engkau." 

Kemudian Nabi menoleh kepada pemuda itu sambil berkata, "Sekarang ucapkanlah Laa ilaaha illallah." 

Pemuda itu sekarang dengan lidah yang bebas mengucapkan kalimat suci itu. 

Selamat Hari Ibu.

1 Ulasan

Komen adalah tanggungjawab anda. Tertakluk pada Akta 588 SKMM. Untuk pengiklanan, boleh email ke editor@hasrulhassan.com.

Catat Ulasan

Komen adalah tanggungjawab anda. Tertakluk pada Akta 588 SKMM. Untuk pengiklanan, boleh email ke editor@hasrulhassan.com.

Terbaru Lebih lama

Advertisement

Bisnes Shopee

Advertisement

BERMASALAH DENGAN HARTA PUSAKA?

Panduan Mengurus Harta Pusaka dan Hibbah. - Nak Tahu? Klik Sini Sekarang!!


Advertisement